Selasa, 21 Oktober 2008

BKD Belum Bisa Pastikan Jadwal Tes untuk Pelamar Umum

TELUKKUANTAN – Meskipun Plt Setdaprov Riau, Herliyan Saleh sudah menjadwalkan penerimaan CPNS untuk umum di Pemrov Riau akan dilaksanakan November mendatang. Namun Kepala BKD Kuantan Singingi Drs Muharman M.Pd sampai Selasa kemarin masih belum bisa memastikan kapan tes CPNS untuk pelamar umum di Pemkab Kuansing akan dilaksanakan.
Sebagaimana dikutip dari riauterkini.com, Plt Setdaprov Herliyan Saleh mengatakan dari 450 CPNS yang akan diterima Pemrov Riau dalam formasi 2008, 300 orang diantaranya direkrut dari pegawai honor yang namanya sudah masuk dalam data base. Sedangkan 150 orang lagi dari pelamar umum. Tes untuk pelamar umum akan dilaksnakan November mendatang.
Herannya, Kepala BKD Kuantan Singingi Drs Muharman M.Pd beberapa waktu lalu mengatakan tes untuk pelamar umum di Kuantan Singingi akan dilaksanakan bersamaan dengan tes pelamar umum di Pemrov Riau. Sedangkan Pemrov Riau sudah menjadwalkan tes untuk umum November mendatang. Namun Pemkab Kuansing sampai kini belum juga memberikan kepastian.
Dihubungi Selasa kemarin, Kepala BKD Drs Muharman M.Pd kepada kabarkuansing.blogspot.com masih membenarkan kalau tes untuk pelamar umum di Kuantan Singingi akan dilaksanakan serentak dengan tes pelamar umum di Pemrov Riau. “ Benar, tes pelamar umum di kabupaten/kota serentak dengan tes pelamar umum di Pemrov Riau,” kata Muharman.
Saat ditanya tentang jadwal tes yang dipublikasikan Pemrov Riau, Muharman mengatakan kurang yakin. Menurut Muharman itu bukan jadwal pasti, itu hanya jadwal perkiraan saja. “ Itu tidak jadwal pasti, itu hanya jadwal perkiraan saja,” kata Muharman.
Muharman mengemukakan alasannya. Menurut pria asal Lubukjambi, Kecamatan Kuantan Mudik itu sampai kini belum seluruh kabupaten/kota di Riau yang sudah disetujui Menpan usulan formasinya. Buktinya kata Muharman untuk Kuansing sampai kini usulan formasi belum juga turun. Begitu juga dengan sejumlah kabupaten/kota lainnya. Sehingga tes untuk pelamar umum belum bisa dilaksanakan.
Alasan lainnya menurut Muharman, jadwal tes untuk pelamar umum di Riau harus dikoordinasikan dulu dengan seluruh kabupaten/kota. Bukan keputusan Pemrov Riau sendiri. Pasalnya tes untuk pelamar umum di Pemrov Riau harus dilaksanakan secara serentak dengan tes pelamar umum di kabupaten/kota. “ Kalau Pemrov Riau sudah siap. Sementara ada kabupaten/kota yang belum siap. Tentu tes belum bisa dilaksnakan. Jadi itu bukan jadwal pasti, ” kata Muharman.(Said Musatafa Husin)

Masih Ada PR untuk Bupati Sukarmis

PEKANBARU – Meskipun berbagai pujian dilontarkan peneliti LIPI Dr Alfitra Salamm untuk Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis. Namun Alfitra tetap mengingatkan agar Bupati Sukarmis tidak terlalu cepat berbesar hati. Pasalnya masih banyak PR yang harus diselesaikan.

“ Banyak hasil pembangunan H Sukarmis yang pantas dipuji. Tapi jangan cepat berbesar hati. Masih banyak PR yang harus dikerjakan,” kata Alfitra Salamm dalam sambutannya pada acara Halal Bilhalal yang ditaja IKKS Pekanbaru di Hotel Ibis Pekanbaru Sabtu (18/10).

Alfitra mengatakan kedepan Bupati Sukarmis harus mampu mengembalikan citra Kuansing. Pada masa lalu Kuansing dikenal sebagai pusat pertanian. Kedepan Bupati Sukarmis harus mampu lagi menciptakan Kuansing sebagai daerah centra agraris di Riau.

Selain sebagai pusat pertanian, Alfitra mengatakan pada masa lalu Kuansing juga dikenal sebagai pusat sumber daya manusia di Riau. Kini citra itu mulai luntur. Karena itu kata Alfitra Bupati Sukarmis kedepan harus mengembalikan citra Kuansing sebagai pusat sumber daya manusia di Riau.

Alfitra yakin Bupati Sukarmis akan mampu. Hal itu kata Alfitra terlihat dari upaya Bupati Sukarmis membangun sekolah pintar. Sekolah pintar adalah sekolah setingkat SLTA dengan program boarding school serta bertaraf internasional. “ Bangunan sekolah pintar akan dibangun dengan dana puluhan miliar rupiah. Itu merupakan kepedulian Bupati Sukarmis terhadap sumber daya manusia,” kata Alfitra.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis dalam sambutannya mengatakan dirinya telah bertekad untuk membangun kembali citra Kuansing terutama dibidang pendidikan. Dia ingin Kuansing dibawah kepemimpinannya bisa mengulangi kembali sejarah lama yaitu sebagai pusat pendidikan dan pusat sumber daya manusia di Riau.(Said Mustafa Husin)

Ingin Jadi Menteri Jadilah Urang Sumondo Kuansing

PEKANBARU – Kalau ada orang Riau ingin jadi menteri, jadilah urang sumondo Kuantan Singingi. Hanya dengan menjadi urang sumondo Kuantan Singingi peluang jadi menteri akan terbuka.
Kelakar itu disampaikan Ketua Umum IKKS Pekanbaru, dr Taswin Yakob saat menyampaikan sambutannya pada acara Halal Bilhalal yang ditaja IKKS Pekanbaru, di Hotel Ibis Pekanbaru, Sabtu (18/10).
Taswin mencontohkan, Lukman Edy adalah urang sumondo Kuantan Singingi. Kini kata Taswin satu-satunya tokoh Riau yang menjadi menteri adalah Lukman Edy. Beliau adalah menteri PDT. “ Jadi kalau ada orang Riau yang ingin menteri, jadilah urang sumondo Kuantan Singingi,” kelakar Taswin.
Usai tertawa, Taswin langsung membeberkan, isteri dari Lukman Edy berasal dari Desa Banjar Alai Kari, Kecamatan Kuantan Tengah. Sedangkan Lukman Edy sendiri diperkenalkan Taswin berasal dari Kabupaten Inderagiri Hilir.
Selain menteri, menurut Taswin bupati dan mantan bupati di Riau juga ada yang menjadi urang sumondo Kuantan Singingi. Misalnya, Bupati Rokan Hulu Ahmad yang mempersunting gadis dari Kecamatan Pangean. Bupati Inderagiri Hilir Indera M Adnan juga urang sumondo Kuantan Singingi. Indera mempersunting gadis dari Kecamatan Cerenti.
Sedangkan mantan bupati yang menjadi urang sumondo Kuantan Singingi yaitu matan Bupati Bengkalis, Fadlah Sulaiman. Fadlah kata Taswin memperisterikan dara dari Lubukjambi, Kecamatan Kuantan Mudik.
Saking banyaknya Bupati dan mantan Bupati yang menjadi urang sumondo Kuantan Singingi Taswin sambil berkelakar menawarkan Walikota Pekanbaru, Herman Abdullah untuk menjadi urang sumondo Kuansing. “ Kalau Pak Herman mau jadi urang sumondo Kuansing stok masih banyak,” kelakar Taswin sambil tertawa terbahak-bahak.(Said Mustafa Husin)

Petani Karet Kini Semakin Menjerit

TELUKKUANTAN – Dua pekan terakhir ini petani karet di Kuansing semakin menjerit. Bagaimana tidak, harga karet ditingkat pedagang pengumpul semakin anjlok. Sementara, selama dua pecan terakhir, hujan turun di Kuantan Singingi hampir setiap hari. Akibatnya petani tidak bisa bekerja menyadap karet.
“ Kami ibarat orang yang jatuh tertimpa tangga. Sudahlah harga karet anjlok, kini hujan turun hampir setiap hari,” keluh seorang petani karet dari Desa Pulau Aro, Datuk kepada kabarkuansing.blogspot.com.
Keluhan Datuk memang beralasan. Harga karet ditingkat pedagang pengumpul saja membuat petani karet mengeluh. Kini harga karet ditingkat pedagang pengumpul berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu per kilogram. Harga ini turun drastis dibanding beberapa bulan lalu Rp 18 ribu per kilogram.
Selain harga yang turun drastis, cuaca juga membuat petani semakin menjerit. Dalam dua pekan terkahir hujan turun hampir setiap hari. Karena itu, dalam pekan lampau, nyaris tidak ada petani karet yang menjual hasil garapannya. Pasalnya hujan yang turun hampir setiap hari membuat petani tidak bisa bekerja.
Menurut Datuk, jika petani memaksakan diri untuk bekerja pada musim hujan hasilnya juga tidak akan ada. Pohon karet jadi basah karena hujan. Akibatnya karet yang disadap tidak lagi menguucur mengikuti alurnya. Sehingga latex atau getah karet tidak akan tertampung dengan baik kedalam mangkok penampungan.
Biasanya kata Datuk, kalau harga karet anjlok, petani menambah penghasilan dengan kegiatan lain. Tapi kini tidak bisa. Selama musim hujan kegiatan lain di desa sulit dilakukan. Untuk menangkap ikan di sungai Kuantan juga susah karena terganggu hujan. “ Kini kami lebih banyak berdiam diri di rumah. Bagaimana lagi. Apa yang harus kami lakukan,” katanya.
Menurut Datuk kondisi sulit ini lebih dirasakan petani yang harus melunasi angsuran kredit. Misalnya melunasi kredit sepeda motor, kredit perabotan, kredit peralatan rumah tangga dan berbagai bentuk kredit lainnya.
Mereka menurut Datuk terpaksa harus membayar angsuran kredit setiap bulan. Sementara harga karet anjlok dan hujan turun hampir setiap hari. “ Dengan harga karet anjlok saja kredit sulit dibayar. Tambahlagi kini tidak bisa bekerja lantaran hujan, wah sulit sekali,” keluh pria setengah baya itu.(Said Mustafa Husin)

Minggu, 19 Oktober 2008

Menteri Disarankan Hadiri Undangan Masyarakat

PEKANBARU – Menteri PDT Lukman Edy mengungkapkan semua menteri dalam kabinet pembangunan disarankan Presiden SBY untuk selalu menghadiri undangan yang melibatkan massa dalam jumlah yang relatif besar.
“ Kami (para menteri) memang disarankan bapak Presiden untuk selalu menghadiri undangan yang melibatkan massa dalam jumlah yang relatif besar,” kata Lukman Edy didepan para pejabat dan tokoh masyarakat Kuansing yang hadir pada acara Halal Bilhalal yang ditaja IKKS Pekanbaru di Hotel Ibis Pekanbaru, Sabtu (18/10)
Lukman Edy hadir dalam acara itu sebagai urang sumondo Kuantan Singingi. Pria asal Kecamatan Mandah, Kabupaten Inderagiri Hilir itu menjadi urang sumondo Kuansing karena mempersunting seorang gadis Kuansing dari Desa Banjar Alai Kari, Kecamatan Kuantan Tengah sebagai teman hidupnya.
Dalam sambutan yang disampaikan selama hampir satu jam itu, Lukman Edy mengatakan saran presiden SBY itu terkait dengan ancaman krisis ekonomi global yang kini juga berimbas ke Indonesia. Menurut Lukman Edy, presiden SBY berharap dengan menghadiri undangan, para menteri dapat menjelaskan kepada rakyat tentang konstalasi krisis ekonomi global.
"Presiden SBY berharap dengan cara itu rakyat tidak lagi ikut panik untuk hal yang tidak diketahuinya secara jelas. Suasana tetap terjaga kondusif," kata Lukman Edy.
Selain menjelaskan tentang konstalasi krisis ekonomi global, Lukman Edy mengatakan presiden SBY juga meminta para menteri untuk dapat menciptakan rasa kebersamaan dan kekompakan yang tinggi antara elemen pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Rasa kebersamaan dan kekompakan ketiga elemen itu sangat dibutuhkan dalam menghadapi krisis ekonomi global.

Lebih jauh menteri yang juga Sekjen DPP PKB itu menjelaskan rezim dunia saat ini adalah rezim ekonomi. Hal itu kata Lukman Edy terlihat dari indikator ekonomi yang sangat berpotensi mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan stabilitas seluruh sektor. Karena itu tambah Lukman Edy kekompakan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha sangat dibutuhkan dalam menghadapi krisis ekonomi global saat ini.(Said Mustafa Husin)

Alfitra Salamm Puji Kepemimpinan H Sukarmis

PEKANBARU – Peneliti LIPI Dr Alfitra Salamm memuji kepemimpinan Bupati H Sukarmis dalam menggesakan pembangunan disegala bidang di Kabupaten Kuantan Singingi. Indikator keberhasilan Sukarmis dinilai Alfitra Salamm dari tingkat pertumbuhan ekonomi dan usia harapan hidup.
“Sebagai seorang tokoh yang hanya berpendidikan SLTA dan tidak pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, H Sukarmis cukup berhasil memimpin Kuansing. Hal itu terlihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat usia harapan hidup di Kuansing,” kata Alfitra.
Meskipun bukan dalam bentuk penilaian resmi, namun Alfitra mengatakan prestasi yang dicapai H Sukarmis sebagai kepala daerah yang tidak menyandang gelar S1 adalah prtestasi terbaik untuk kepala daerah secara nasional. “ Sulit mencarikan tandingan H Sukarmis sebagai kepala daerah secara nasional,” kata Alfitra.
Dengan jujur Alfitra mengungkapkan, pada awal kepemimpinan H Sukarmis banyak orang merasa ragu. Bahkan dirinya sendiri dulu juga ikut merasa ragu dengan kemampuan H Sukarmis. Tapi setelah mencermati hasil pembangunan H Sukarmis selama ini, Alfitra mengaku sangat salut. “ Sebagai kepala daerah, H Sukarmis masuk kategori kepala daerah terbaik secara nasional,” kata Alfitra.(Said Mustafa Husin)

Sabtu, 18 Oktober 2008

Gerbang Masuk Lokasi Adat Telukkuantan Segera Dibangun

TELUKKUANTAN – Dalam waktu dekat ini, gerbang masuk utama menuju lokasi adat Kenegerian Telukkuantan di kawasan Karak, Desa Pulau Aro, Kecamatan Kuantan Tengah, akan segera dibangun. Dana pembangunan bersumber dari dana APBN.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Adat Kenegerian Telukkuantan Drs Khaidir Arifin kepada kabarkuansing.blogspot.com mengatakan pembebasan tanah yang akan dijadikan jalan masuk sepanjang 800 meter dari jalur dua Khasanah menuju lokasi adat sudah tuntas 2006 lalu. Kini tinggal pembangunan gerbang.
Selain itu juga akan dibangun jalan lingkar dan taman yang juga bersumber dari dana APBN. Pembangunan akan dilaksanakan secara bertahap. Selambatnya pembangunan akan dimulai awal tahun depan.
Pembangunan ini kata Khaidir merupakan pembangunan sinergis antara dana pemerintah dan swadaya masyarakat. Karena itu sangat diharapkan peran aktif masyarakat. Pemerintah mengalokasikan dana dalam APBN. Sedangkan masyarakat harus melibatkan diri secara langsung dalam pelaksanaan pembangunan.
Khaidir sangat berharap pembangunan gerbang, jalan lingkar serta taman itu dapat dilaksanakan dengan baik. “ Kualitas pembangunan baik dan pelaksanaan tepat waktu. Dengan cara itu masyarakat adat Kenegerian Telukkuantan akan dapat bantuan lagi dari pemerintah pusat,” kata Khaidir. (Said Mustafa Husin)

Tidak Ada Temuan dalam Razia Makanan dan Minuman Kemasan

TELUKKUANTAN – Peredaran makanan dan minuman kemasan yang diduga mengandung melamin sudah dirazia Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi melalui Dinas Perindagkop dan Dinas Kesehatan, beberapa hari lalu. Hanya saja, dari sejumlah toko makanan dan minuman yang dirazia di Telukkuantan belum ada temuan sama sekali.
Kepala Dinas Perindagkop, Drs H Sumarli kepada kabarkuansing.blogspot.com mengatakan Dinas Perindagkop sudah melakukan razia ke sejumlah toko makanan dan minuman. Pantauan tidak saja untuk makan dan minuman yang diduga mengandung melamin, tapi juga untuk makanan dan minuman yang sudah kadaluarsa.
Menurut Sumarli, Perindagkop tidak berwenang untuk memutuskan apakah makanan dan minuman itu mengandung melamin. Kewenangan itu berada pada Dinas Kesehatan. “ Tidak ada kewenangan kami. Menyangkut masalah melamin itu kewenangan Dinas Kesehatan,” kata Sumarli.
Kepala Dinas Kesehatan Kuansing dr Hoppy Dewanto saat dihubungi kabarkuansing.blogspot.com mengatakan dari hasil razia beberapa hari lalu tidak ada ditemukan makanan dan minuman yang mengandung melamin beredar di Telukkuantan. “Tidak ada temuan dalam razia itu,” kata Hoppy Dewanto.
Meskipun demikian Hoppy menambahkan Dinas Kesehatan akan terus melakukan pemantauan di sejumlah toko makanan dan minuman kemasan. “Meskipun belum ada temuan, tapi kami tetap melakukan pemantauan,” kata Hoppy Dewanto.(Said Mustafa Husin)

Jumat, 17 Oktober 2008

Dana Perimbangan Naik DAK Turun


TELUKKUANTAN – Dana perimbangan dalam APBD Perubahan 2008 mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen. Dalam APBD murni dana perimbangan ditargetkan sebesar Rp698,4 miliar lebih. Sedangkan dalam APBD perubahan dana perimbangan ditargetkan Rp701,7 miliar lebih.

Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis dalam pidato pengantar nota rancangan APBD Perubahan 2008 pada sidang paripuran DPRD Selasa lalu mengatakan peningkatan dana perimbangan itu bersumber dari peningkatan bagi hasil pajak pada objek bagi hasil PBB (Pajak Bumi dan Bangunan ).






Sedangkan untuk sumber bagi hasil bukan pajak, dana perimbangan mengalami peningkatan pada objek bagi hasil sektor Migas. Pada anggaran murni bagi hasil sektor Migas ditargetkan sebesar Rp366,3 miliar lebih. Kemudian dalam APBD perubahan, target bagi hasil sektor Migas naik menjadi Rp371,2 miliar lebih.

Meskipun dana perimbangan mengalami kenaikan namun menurut Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis dana alokasi khusus justeru mengalami penurunan. Dari target Rp40,6 miliar lebih dalam APBD murni target dana alokasi khusus turun menjadi Rp39,14 miliar lebih pada perubahan anggaran. Berarti target dana alokasi khusus mengalami penurunan sebesar 3,82 persen atau sekitar Rp1,55 miliar lebih.
Dijelaskan, penurunan target dana alokasi khusus disebabkan adanya penyesuaian indeks kemahalan konstruksi (IKK). Penyesuaian IKK ini terjadi pada bidang pendidikan yang ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 10/2008 tentang petunjuk teknis pelaksanaan DAK bidang pendidikan tahun anggaran 2008. (Said Mustafa Husin)

Bupati Khawatir Kemiskinan Terus Meningkat


TELUKKUANTAN–Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis khawatir jumlah penduduk miskin di pedesaan akan terus meningkat. Pasalnya masyarakat Kuantan Singingi yang sebagian besar petani, nantinya akan semakin sulit mendapatkan lahan.
Kekhawatiran itu dikemukakan Bupati Kuantan Singingi dalam sambutannya didepan pejabat eksekutif dan legislatif serta tokoh masyakat Kuansing dalam sidang paripurna istimewa DPRD beberapa hari lalu.

”Sekitar 20 hingga 25 tahun mendatang, masayarakat Kuansing sulit mendapatkan lahan. Jumlah penduduk miskin akan terus meningkat,” kata bupati.
Lebih jauh dijelaskan Sukarmis, jumlah penduduk Kuansing saat ini 314.040 jiwa.

Dari jumlah itu, sekitar 75,08 persen hidup dengan mata pencaharian di sektor pertanian. Sementara luas lahan produksi di Kuansing yang bisa dimanfaatkan untuk lahan budi daya hanya sekitar 657,441 hektar.
Jika jumlah penduduk saat ini diperbandingkan dengan luas lahan budi daya maka setiap jiwa akan mendapatkan lahan seluas 2,10 hektar. Kondisi itu menurut Bupati Sukarmis akan jauh berkurang pada 20 hingga 25 tahun kedepan. Apalagi, laju pertumbuhan penduduk di Kuansing mencapai 3,4 persen per tahun.
Bupati Sukarmis memperkirakan untuk 20 hingga 25 tahun kedepan, lahan yang tersedia dipastikan tidak akan sebanding dengan jumlah penduduk. Para petani akan sulit mendapatkan lahan garapan. Akibatnya angka kemiskinan akan terus meningkat, terutama bagi masyarakat yang hidup di sektor pertanian. (Said Mustafa Husin)

Kamis, 16 Oktober 2008

Rabu, 15 Oktober 2008


Pembangunan Pendidikan Dicapai
Melalui Peningkatan Mutu



TELUKKUANTAN – Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi kini tidak lagi menekankan pembangunan bidang pendidikan pada peningakatan sarana dan prasarana saja. Pembangunan bidang pendidikan di Kuantan Singingi kini lebih ditekankan pada peningkatan mutu.
Hal itu disampaikan Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis dalam sambutannya pada sidang paripurna istimewa DPRD Senin (13/10). Lebih jauh dikatakan, peningkatan mutu bidang pendidikan dicapai melalui peningkatan kualitas guru, pembangunan laboratorium, pengadaan buku pelajaran dan peningkatan kesejahteraan guru.
Dalam kesempatan itu Bupati Sukarmis juga memaparkan angka partisipasi murni pendidikan yang terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2000, angka partisipasi murni tingkat SD sebesar 70,22 persen. Pada tahun 2007 angka partisipasi murni SD melonjak menjadi 83,28 persen.
Untuk tingkat SLTP, angka partisipasi murni pada tahun 2000 sebesar 66,59 persen. Pada tahun 2007 melonjak menjadi 85,00 persen. Sedangkan untuk tingkat SLTA, angka partisipasi murni pada tahun 2000 sebesar 57,11 persen. Pada tahun 2007 angka partisipasi murni tingkat SLTA mengalami lonjakan yang signifikan menjadi 77,86 persen.
Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi menurut Bupati Sukarmis juga berhasil menekan angka putus sekolah. Pada tahun 2000, angka putus sekolah tingkat SD sebesar 0,28 persen. Pada tahun 2007 turun menjadi 0,04 persen. Untuk tingkat SLTP, angka putus sekolah pada tahun 2000 sebesar 2,10 peresen. Pada tahun 2007 turun menjadi 0,34 persen. Tingkat SLTA, tahun 2000 sebesar 3,01 persen. Pada tahun 2007 turun drastis menjadi 0,43 persen. (Said Mustafa Husin)
Terkait Penyaluran Dana BOS
50 Sekolah di Kuansing Diaudit BPK


TELUKKUANTAN – Dari 152 sekolah di Provinsi Riau yang akan diperiksa BPK Perwakilan Pekanbaru terkait penyaluran dana BOS ( Biaya Operasional Sekolah), ternyata 50 sekolah diantaranya berada di wilayah Kuantan Singingi. Sedangkan yang lainnya, 50 sekolah di Rohul, 50 sekolah di Rohil dan 2 sekolah di Kota Pekanbaru.
Sejauh ini belum diperoleh keterangan pasti sekolah mana saja di Kuantan Singingi yang akan diaudit BPK terkait penyaluran dana BOS. Namun sebagaimana ditulis sejumlah media terbitan Pekanbaru, Assisten III Bidang Administrasi dan Kepegawaian Drs H Tengku Razmara mengatakan BPK akan mengaudit penyaluran dana BOS untuk sekolah tingkat SD dan SLTP.
Sedikitnya 18 auditor akan diturunkan BPK untuk mengaudit penyaluran dana BOS di masing-masing kabupaten. BPK akan bekerja selama 40 hari kerja, mulai Senin (13/10). Meskipun demikian Tengku Razmara mengatakan pemeriksaan itu dilakukan bukan karena telah terjadi penyimpangan dalam penyaluran dana BOS. Pemeriksaan itu merupakan kebijakan pemerintah pusat.
Kepala Dinas Dikpora Kuansing Drs Alwis M.Si sampai berita ini diturunkan tak berhasil dihubungi. Namun Sekda Kuansing Drs H Zulkifli M.Si kapada kabar kuansing.blogspot.com membenarkan tentang kedatangan auditor BPK ke Kuansing. “ Kami kini sedang rapat,” kata Sekda Zulkifli saat dihubungi Rabu (15/10).(SMH)